Selamat Siang.,
Disini saya sebagai Admin (Andri Kurniawan) akan mem-posting sedikit hal tentang Candi Borobudur.
Pastinya Kalian tau kan apa itu Candi Borobudur,, yup,, Borobudur merupakan candi terbesar di Indonesia. Candi Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, selain menjadi obyek wisata yang ramai dikunjungi, juga menjadi pusat ibadat bagi penganut Buddha di Indonesia khususnya pada setiap perayaan Waisak. Hal ini sesuai dengan arti namanya yaitu "biara di perbukitan". Saat ini Borobudur ditetapkan sebagai salah satu Warisan Dunia UNESCO. Arsitek yang berjasa membangun candi ini menurut kisah turun-temurun bernama Gunadharma.
Nah, sekarang saya akan membahas kemegahan arsitektur pembuatan Candi Borobudur.
Sebagai catatan tambahan, sebelum restorasi pertama 1907-1911 oleh Theodoor van Erp, di puncak candi didirikan sebuah gubuk sebagai gardu pandang. Ada kemungkinan pada masa itu patung yang belum selesai ini disingkirkan dari atas dan dipindahkan ke bawah candi.
Konstruksi dan desain relief pada Candi Borobudur memang mencerminkan karya agung para seniman di masa pembangunannya. Kemegahan itu menandingi kemegahan Angkor Vat di Kamboja, yang juga menjadi satu dari tujuh keajaiban dunia. Namun bangunan yang diperkirakan sudah berusia 1.200 ribu tahun ini belum diketahui pasti peruntukannya, namun yang pasti adalah satu peninggalan penganut agama Buddha di masa kejayaan Matarama Kuno di tahun 750-an.
Berdiri megah di Magelang, Jawa Tengah. Di sebuah lapangan bertanah datar seluas 2.500 meter persegi. Hanya berjarak 40 km ke arah Baratlaut dari Yogyakarta dan 100 km arah Baratdaya ibukota Jawa Tengah, Semarang.
Candi bertingkat sepuluh ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana. Tidak diketahui persis tahun berapa candi ini mulai dibangun, namun perkiraan ahli sekitar tahun 750-850 M. Maka, raja-raja pada Dinasti Sailendra yang dipercaya sebagai penggagas pembangunan candi Buddha terbesar di dunia itu.
Borobudur tidak memiliki ruang-ruang pemujaan seperti candi-candi lain. Yang ada ialah lorong-lorong panjang yang merupakan jalan sempit. Lorong-lorong dibatasi dinding mengelilingi candi tingkat demi tingkat.
Di lorong-lorong inilah umat Buddha diperkirakan melakukan upacara berjalan kaki mengelilingi candi ke arah kanan. Bentuk bangunan tanpa ruangan dan struktur bertingkat-tingkat ini diduga merupakan perkembangan dari bentuk punden berundak. Yaitu bentuk arsitektur asli dari masa prasejarah Indonesia.
Bila ditinjau dari udara, struktur Borobudur membentuk struktur mandala (formasi melingkar). Sejarawan spesialis Asia Tenggara, JG de Casparis (31 Mei 1916-19 Juni 2002) dalam salah satu disertasinya untuk mendapatkan gelar doktor pada tahun 1950, berpendapat bahwa Borobudur adalah tempat pemujaan.
Berdasarkan prasasti Karangtengah dan Kahulunan, Casparis memperkirakan, pendiri Borobudur adalah raja dari Dinasti Sailendra bernama Samaratungga (perkiraan tahun 824 M). Bangunan raksasa itu baru dapat diselesaikan pada masa putrinya berkuasa yakni Ratu Pramudawardhani. Pembangunan Borobudur diperkirakan memakan waktu lima puluh tahunan.
Namun perkiraan lain, pondasi Borobudur sudah dibangun sekitar tahun 750 M. Ini berdasarkan prakiraan bahwa candi Borobudur pernah dibongkar struktur dasarnya.
Bekas dasar awal itu masih terlihat dan tampak sudah diperlebar. Kemudian rancang bangunnya juga disempurnakan dengan penambahan undakan dan stupa-stupa.
Sampai akhirnya Borobudur selesai seperti tampak sekarang dengan polesan di relief, tangga batu dan lengkungan atas pintu.
Gimana.? Menarik kan.? Pastinya, hehehe.. :D
Candi ini termasuk 7 keajaiban di dunia, Subhanallah...
Baiklah readers & rekan-rekan arsitek, mungkin hanya itu saja yang bisa saya posting untuk hari ini, Insyaallah saya akan memposting lebih banyak lagi Info-info mengenai arsitektur di dunia ini... :D
Regards Me
Admin Andri
0 comments:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g:
:h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:
Post a Comment