RSS

SKETSA; Cara Membuat Arsiran - Teknik Stippling

"Stippling is just using ONLY dots to draw and image" -Anonymous

Selamat Siang, salam Arsitek! Nah, kalian sudah baca sebuah quote di atas? "Stippling is just using ONLY dots  to draw an image" Yap! Entri kali ini saya akan membahas khusus teknik stippling.
Well guys, akhir-akhir ini kita dituntut untuk menghasilkan karya dwimatra yang lebih berisi dan lebih baik. Ada banyak cara untuk meningkatkan mutu dari karya yang kita hasilkan. Bisa dari proposionalitas gambar terhadap suatu objek yang kita gambar atau pun cara kita memberi render atau finishing terhadap gambar tersebut.
Kali ini saya, Admin Rissa akan memberikan cara atau tahapan versi saya sendiri untuk mengarsir dengan teknik stippling dan bisa kalian jadikan bahan refrensi untuk memulai arsiran.

1. Mengenal Tingkat Kedalaman Arsiran

Teknik Stippling 1.1


Tentunya dalam memberikan finishing pada suatu karya baik itu berupa karya digital (menggunakan 3DMax,  SketchUp etc) atau karya manual dengan media tinta atau pensil selalu ada gradasi kedalaman untuk memberikan efek 3 dimensi yang dapat langsung ditangkap oleh visual. Disini saya memberikan sedikit gambaran tentang tingkat kedalaman yang saya maksud. Kalian bisa melihat sendiri di gambar 1.1 di atas. Semakin gelap maka efek yang ditimbulkan adalah bahwa bidang pada objek tersebut lebih jauh dari sumber cahaya.

2. Menentukan Arah Sumber Cahaya

Teknik Stippling 1.2

Tentunya dalam menentukan tingkat kedalaman arsiran kita perlu menentukan arah sumber cahaya karena poin ini sangat penting untuk diperhatikan agar hasil akhir dari karya terlihat real atau hidup. Ketika seseorang yang akan merender karyanya baik itu secara digital ataupun manual dengan tidak memperhatikan poin arah sumber cahaya ini, maka karyanya tidak akan terlihat baik. Karena mata kita telah terbiasa melihat sesuatu yang nyata. Sederhananya, dalam kehidupan sehari-hari ketika kita melihat benda-benda yang terkena sinar, baik itu sinar matahari ataupun cahaya lampu, maka kedalaman intensitas gelap-terangnya secara otomatis akan terekam oleh otak melalui mata secara visual. Sehingga, ketika melihat karya yang tidak dirender dgn baik apalagi itu adalah poin arah sumber cahaya, mata kita dengan segera akan menyadarinya.

3. Memulai Arsiran

Teknik Stippling 1.3

Untuk memulai sebuah arsiran, kalian tidak perlu membuat titik-titik sampai terkumpul menjadi arsiran hitam penuh seperti di atas. Mulailah dengan arsiran dengan goresan tinta. Lakukan pada bidang yang terkena sumber cahaya paling sedikit. Semakin panjang atau luas bidang maka kalian boleh menambah arsiran hitamnya.

Teknik Stippling 1.4

Setelah itu, mulailah dengan arsiran titik lapisan pertama, kedua dan seterusnya. Hal yang paling penting disini adalah; kesabaran dan ketelitian. Mungkin akan memakan waktu cukup lama untuk merender suatu gambar, namun menurut saya hasil yang dihasilkan dari teknik stippling ini adalah yang memiliki tingkat kedalaman gelap-terang paling halus.

4. Attention!
Teknik Stippling 1.5

Ada beberapa hal lainnya yang harus diperhatikan menyangkut arah datang sumber cahaya. Berikut penjelasan dari notasi nomor yang tertera pada gamber di atas;
  • (1) Bidang menghadap arah datang sumber cahaya sehingga memiliki intensitas warna yang lebih terang daripada bidang yang ada dibaliknya. Perbedaannya agak kontras
  • (2) Bidang berada dibalik bidang yang terkena langsung sumber cahaya sehingga perbedaannya cukup terlihat. Namun jangan diarsir terlalu gelap karena letak bidang ini berada di atas. Ketika suatu bidang semakin berada di bawah secara vertikal makan intensitas warnanya akan semakin gelap. 
  • (3) Kalian bisa menambahkan efek garis kontur yang terputus agar mendapatkan kesan bahwa bidang tersebut merupakan bida yang terkena cahaya paling banyak.
  • Bidang terhalang bidang yang berada di atas (4) dan bidang yang ada di depannya (5). Hal ini juga sangat penting karena mempengaruhi hasil akhir dari karya yang kita buat.


GALLERY










=

Nah, kalian udah liat gimana cara melakukan teknik ini kan? Baiklah, saya admin Rissa mengucapkan terima kasih banyak telah membaca blog kami. Mohon kritik dan sarannya.  Salam ARSITEK! :)


Credit:
Artikel: pribadi
Images: galeri pribadi dan google.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

5 comments:

OmahKU said...

waaahhhh....keren nih...supaya anak2 arsitek yang lain juga bisa belajar dari sini...
klo boleh sy saran jangan lupa perhatikan kaidah penulisannya ya, cantumkan sumbernya ya...di setiap paragraf, sumber tulisan ambil dari siapa.
jangan lupa loch...sebagai penulis yang baik, harus menghargai karya tulis orang lain ya...

sukses buat kalian semua....Salam Arsitek

Rissa Syafutri said...

@p' Wahyu: maaf pak tapi sumber artikel original otodidak dari pengalaman saya belajar teknik ini :)

Untan's Architect 2011 said...

Ini original dari Rissa sendiri mas...
hanya beberapa gambar dari galery saja yang sumber'a dari google.

Salam kompak selalu.... :l:

Syafriadi said...

hmm nice...^__^

Unknown said...

:g: Keuren kk..
^_^

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...